Langsung ke konten utama

Kunjungan Sekda Kepulauan Aru, tim Politeknik KP Sorong menawarkan produk reseler perikanan

 𝐀𝐢𝐫𝐚𝐡𝐚𝐧𝐞𝐰𝐬, 𝐒𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠. 𝐊𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐤𝐝𝐚 𝐊𝐞𝐩𝐮𝐥𝐚𝐮𝐚𝐧 𝐀𝐫𝐮, 𝐭𝐢𝐦 𝐰𝐢𝐫𝐚𝐮𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐏𝐨𝐥𝐢𝐭𝐞𝐤𝐧𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐰𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤 𝐫𝐞𝐬𝐞𝐥𝐞𝐫 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧.

Kunjungan Kerja Sekda Kepulauan Aru ke Politeknik KP Sorong

Sekda kabupaten kepulauan aru, Drs. Muhammad Djumpa,M.Si beserta rombongan hadir di Politeknik KP Sorong dalam rangka kunjungan kerja dan menjalin Kerjasama bidang tridharma Perguruan Tinggi.
Sekda disambut oleh Plh Direktur dan Wadir I. Pada kesempatan kunjungan tersebut sekda memberikan arahan dan berdiskusi kepada taruna/i Politeknik KP Sorong yang berasal dari Kepulauan Aru. Selesai arahan sekda mengunjungi unit praktik dan produk wirausaha taruna. Produk wirausaha ini merupakan produk reseler perikanan. Sekda juga berkesempatan membeli hasil inovasi wirausaha taruna.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peduli Lingkungan, Awardee Pertamina Foundation Lakukan Pengambilan Sampah di Pantai Boswesen

  Awardee Pertamina Foundation beserta Korps Alumni Apsor-Poltek KP Sorong ikut serta dalam mendukung salah program Pejabat Wali Kota Sorong dalam hal kebersihan yang bertempat di pantai Boswesen, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jum’at (29/09/2023). Kegiatan bersih pantai ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIT sampai 11.00 WIT dengan melibatkan Pejabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH, MPA. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong Daniel Heintje Ndahawali, S.Pi, M.Si mengatakan kegiatan kebersihan sampah ini merupakan salah satu dari program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Gerakan Bulan Cinta Laut yaitu yang berfokus pada pembersihan sampah pesisir dan laut dari sampah plastik dan sejenisnya karena kebersihan pesisir pantai merupakan salah satu bagian dari bagaimana cara kita mempertahankan keberlanjutan dari ekosistem pesisir dan laut. Para Awardee beserta Korps Alumni Apsor-Poltek KP Sorong bersama-sama dalam melakukan kegiatan pembersihan pesisir d

DALIHAN NATOLU, FALSAFAH PEMERSATU ORANG BATAK

Dalihan Natolu  adalah satuan tungku tempat memasak yang terdiri dari tiga batu. Pada zamannya, kebiasaan masyarakat Batak memasak di atas tiga tumpukan batu, dengan bahan bakar kayu. Tiga tungku itu, dalam bahasa Batak disebut dalihan. Falsafah dalihan natolu  paopat sihal-sihal dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak. Tungku merupakan bagian peralatan rumah yang sangat vital. Karena menyangkut kebutuhan hidup anggota keluarga, digunakan untuk memasak makanan dan minuman yang terkait dengan kebutuhan untuk hidup. Dalam prakteknya, kalau memasak di atas dalihan natolu , kadang-kadang ada ketimpangan karena bentuk batu ataupun bentuk periuk. Untuk mensejajarkannya, digunakan benda lain untuk mengganjal. Dalam bahasa Batak, benda itu disebut Sihal-sihal. Apabila sudah pas letaknya, maka siap untuk memasak.  Ompunta naparjolo martungkot salagunde. Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi . Umpasa itu sangat relevan dengan falsaf

Dorong Putra Daerah Manfaatkan Sekolah Gratis

Sorong, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melalui Plt. Kepala Badan Riset dan SDM KP, Dr. Kusdiantoro, M.Sc mendorong putra-putri daerah Papua manfaatkan peluang pendidikan gratis yang ada di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sorong dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong. Sebab 60 persen taruna-taruni kesua sekolah tersebut diprioritaskan bagi putra-putri daerah secara gratis. “60 persen peluang di sini didedikasikan kepada anak pelaku utama kegiatan di bidang kelautan perikanan. Terutama untuk anak nelayan, budidaya, pengelola, pemasaran dan seluruh anak anak yang orang tuanya memang menggeluti pekerjaan di bidang kelautan perikanan. Ini kesempatan besar bagi masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk bisa mendapatkan kesempatan pendidikan tanpa membayar,” ujar Kusdiantoro saat melakukan kunjungan ke kampus Poltek KP Sorong. Terobosan menariknya adalah bagaimana SUPM dan Poltek KP sudah memberikan kesempatan yang besar juga untuk putra-putri daerah di pulau