Langsung ke konten utama

Pengabdian masyarakat Politeknik KP Sorong : menciptakan nelayan tangguh nelayan digital



Pengabdian masyarakat sebagai salah satu Tridharma Perguruan tinggi berperan mentranfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat. Nelayan sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang berperan dalam menyediakan sumber protein hewani berupa ikan hasil tangkapan sebagian besar pendidikannya masih tergolong rendah. sehingga kurang inovasi dalam pengembangan usaha perikanan, terlebih di saat pandemi Covid-19 nelayan rentan berkurang produktivitasnya dikarenakan terhambatnya rantai pasok hasil perikanan untuk didistribusikan. Begitu juga masa new normal tidak menjamin adanya peningkatan jika tidak ada sentuhan untuk dapat meningkatkan produktivitasnya. Politeknik KP Sorong sebagai Perguruan Tinggi bidang Kelautan dan Perikanan mempunyai tanggung jawab untuk memberi pelayanan berupa kegiatan pengabdian masyarakat kepada nelayan untuk menciptakan nelayan yang tangguh dan survive di era digital, era new normal dan di masa covid 19. Survey pendahuluan yang dilakukan oleh panitia pengabdian masyarakat dan penyuluh perikanan kota Sorong menemukan beberapa nelayan belum memahami teknologi digital hal ini tergambar dari sebagian besar nelayan belum memiliki akun Gmail, facebook dan belum pernah melakukan kegiatan meeting lewat aplikasi zoom cloud meeting. ini menunjukkan bahwa bahwa nelayan memiliki keterbatasan mengakses teknologi informasi untuk dapat meningkatkan kemampuannya. dalam berinovasi Oleh karena itu nelayan sebagai pelaku utama di sektor perikanan harus mendapat perhatian dalam peningkatan kemampuan teknologi informasi yang berkembang saat ini melalui pelatihan dan pendampingan dan sekaligus pengetahuan tentang pencegahan penyebaran covid 19 di masa pandemi ini.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil survey kebutuhan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Analisa kebutuhan dijabarkan dalam kegiatan yang dilakukan selama 2 hari dan pendampingan selama 3 kali pendampingan untuk mengoptimalkan hasil.
 A. Hari Pertama 
1. Registrasi Peserta Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di pantai wisata cika dengan menggunakan protokol kesehatan. Panitia dan peserta diwajibkan untuk melakukan cuci tangan sebelum memasuki tempat kegiatan. Selanjutnya peserta melakukan registrasi untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan sehingga peserta dapat dengan mudah untuk di data dan didampingi pada saat pelaksanaan sosialisasi, pelatihan,dan pendampingan.
2. Tanya jawab dan Pretest Pelatihan yang efektif dan tepat sasaran merupakan tujuan yang diharapkan dalam setiap pelaksanaan pengabdian masyarakat. Analisa kebutuhan yang sudah ada sebelumnya harus dapat mencapai sasarannya. Untuk mencapai itu tim pengabdian masyarakat menyesuaikan daftar isian berupa biodata yang telah diberikan pada saat mendata peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Strategi yang dilakukan adalah mensinkronkan data isian dengan pretest dan Tanya jawab terhadap peserta pengabdian masyarakat. 
Tanya jawab dilakukan terkait materi yang akan dilatih diantaranya adalah : 1. Apakah peserta sudah memiliki akun email? 2. Apakah peserta sudah memiliki akun sosial media? 3. Apakah peserta sudah memiliki akun zoom? Tanya jawab ini untuk memudahkan pelatih dalam memberikan materi. Pretest juga diberikan terkait dengan zoom. Pretest zoom ini diberikan untuk melihat pemahaman peserta dalam materi yang akan disampaikan oleh narasumber. 3. Pembukaan Kegiatan Pembukaan acara kegiatan diawali oleh laporan ketua Panitia. Laporan ketua panitia yang menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat 8 diikuti oleh 30 peserta yang berasal dari nelayan Tanjung Kasuari maupun nelayan Tanjung Saoka. Ketua panitia menambahkan dalam sambutannya bahwa pengabdian masyarakt ini untuk menjawab tantangan era digital dan new normal, nelayan harus dapat mengadopsi teknologi sistem informasi dalam masa pandemi covid-19. Dr. Ismail juga menyampaikan rangkaian materi yang akan diberikan untuk menunjang nelayan tangguh nelayan digital. Rangkaian pembukaan kegiatan dilanjutkan pada pengantar sekaligus pembukaan yang disampaikan oleh Direktur Politeknik KP Sorong. Direktur dalam sambutannya menekankan pentingnya literasi digital bagi nelayan untuk dapat meningkatkan produktivitas nelayan. Nelayan sebagai penghasil pangan yang berkualitas harus dapat ditingkatkan kesejaheraannya dan penguasaan teknologi adalah salah satu cara untuk dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Pelatihan ini dilakukan untuk menciptakan nelayan tangguh nelayan digital, nelayan yang mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Di akhir sambutan direktur menyampaikan selamat kepada nelayan untuk dapat mengikut kegiatan sampai akhir dan akan dilakukan pendampingan sampai nelayan memiliki pengetahuan teknologi informasi. 4. Materi Protokol Kesehatan Materi pertama Pengabdian kepada Masyarakat dibawakan oleh Direktur Politeknik KP Sorong, Dra. Hj. Endang Gunaisah,M.Si dengan materi pandemi Covid-19 dan Protokol Kesehatan. Materi ini dibawakan sesaat setelah memberikan sambutan dan pembukaan Pengabdian kepada Masyarakat. Pemateri yang merupakan ahli biologi menyampaikan kebijakan yang diambil pemerintah dalam mencegah Covid-19 serta cara aman untuk menjalani aktivitas dalam masa new normal. Nelayan sebagai salah satu profesi yang terdampak covid-19 perlu diberi pembekalan untuk meningkatkan produktivitasnya dan juga perlu diberikan pemahaman protokol kesehatan untuk memutus mata rantai persebaran pandemic covid 19. Pemahaman lebih lanjut dengan praktik terkait covid-19 dan protokol kesehatan dilakukan praktik yang disampaikan oleh Serishanti Otlan Bothmir,A.Md Kep. Peserta diberikan praktik cara mencuci tangan yang baik serta jarak aman dalam bersosialisasi sebaiknya 1-2 meter dan tidak perlu melakukan jabat tangan demi kebaikan bersama sesuai dengan arahan yang diberikan oleh narasumber. Praktik juga dibantu oleh 2 Taruna/I Politeknik KP Sorong. 9 5. Materi Sistem Informasi Digital Perikanan Tangkap di Era Digital 4.0 Era digital sudah merambah semua bidang kehidupan, termasuk bidang perikanan. Materi sistem informasi digital perikanan tangkap merupakan materi kedua disampaikan oleh Mustasim,S.Pi.,M.Si melalui media zoom untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa seperti halnya bisnis, perikanan juga apabila tidak dapat beradaptasi dengan teknologi akan segera tersingkir. Perikanan tangkap harus dapat mengikuti perubahan teknologi yang sangat cepat, kuncinya adalah inovasi sehingga produktivitas tetap meningkat. Narasumber memaparkan bahwa metode penangkapan ikan di Indonesia telah ketinggalan 50 Tahun dari Jepang. Negara-negara maju di bidang perikanan sudah menggunakan sistem teknologi informasi dalam mengembangkan perikanannya. Hal ini yang tetap mempertahankan eksistensi negara negara tersebut untuk dapat mempertahankan produk perikanannya. 6. Materi Sosial Media dan E-commerce Materi ketiga dibawakan oleh Andreas Pudjianto,S.St.Pi.,MT membahas flatform sosial media dan e-commerce. Pemateri menyampaikan terkait , pembuatan electronic mail G-Mail, social media facebook, Whatsup, e-commerce tokopedia. Flatform sosial media dan e-commerce penting dilatih bagi peserta pengabdian kepada masyarakat sehingga peserta bisa produktif dengan menjual hasil tangkapan maupun membeli alat alat untuk pelaksanaan pekerjaannya melalui sosial media dan e-commerce. Materi pelatihan ini juga didampingi oleh instruktur untuk praktik dalam pembuatan e-mail,facebook, dan cara melakukan proses jual beli menggunakan e-commerce. Instruktur pendamping dalam pembuatan email, facebook, e-commerce Nurtubini dibantu oleh Taruna/i Politeknik KP Sorong. 7. Materi Pengenalan Aplikasi Zoom Cloud Meeting Saat ini aplikasi zoom menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan dalam membangun komunikasi dua arah melalui video conference. Aplikasi yang diprakarsi oleh Jerry yang menjadi sangat terkenal pada masa pandemi covid-19 karena mudah untuk digunakan dan banyak memiliki banyak kelebihan dibanding aplikasi sejenis. Pengenalan aplikasi zoom cloud meeting disampaikan oleh Dr. Ismail,S.Pi.,M.Si. Materi disampaikan selain ceramah juga ada interaktif dengan 10 peserta pengabdian masyarakat. Pemateri menyampaikan manfaat menggunakan zoom cloud meeting bagi nelayan di era digital dan new normal. Tutorial disampaikan dibantu oleh Instruktur Hendra Poltak beserta taruna/i dalam praktik penggunaan zoom. 8. Materi Budidaya Ikan Lele di dalam Ember Materi terakhir disampaikan pada hari pertama adalah budidaya ikan lele di dalam ember. Pemateri memaparkan ikan lele merupakan jenis ikan yang paling mudah dibudidaya dan tidak membutuhkan modal yang besar, dengan menggunakan teknik budidaya modern. Teknik budidaya modern dengan aquaponic merupakan teknologi budidaya ikan yang dipadukan dengan pemeliharaan tanaman air, misal kangkung, selada, sawi, bayam, tomat, padi dll. Agung Setia Abadi,S.Pi.,MP sebagai pemateri memberikan penjelasan bahwa melakukan budidaya aquaponics sangat tepat dimasa pandemi. Keuntungan budidaya aquapnic selain menghasilkan ikan juga menghasilkan sayuran yang dapat menambah nilai ekonomi keluarga. B. Hari Kedua Kegiatan hari kedua Pengabdian masyarakat berlanjut pada sosialisasi aplikasi laut nusantara. Sosialisasi yang diinisiasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Riset Observasi Laut (BROL)Bali bekerja sama dengan PT. XL Axiata. Politeknik KP Sorong melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan Penyuluh Perikanan Kota Sorong memberikan dukungan dengan turut mensosialisasikan kepada nelayan peserta pengabdian masyarakat maupun nelayan binaan penyuluh perikanan Kota Sorong. Kegiatan sosialisi dilaksanakan dengan daring melalui aplikasi zoom cloud meeting. Sosialisasi yang dilaksanakan serentak seluruh nusantara ini dibuka oleh Kepala Badan Riset SDM Kelautan dan Perikanan, Prof. Syarief Widjaja,Ph.d.,F.Rina. Acara yang difokuskan pada wilayah timur Indonesia ini diisi oleh pemaparan kepala BROL Bali, Dr. I Nyoman Radiata, Peneliti BROL Kementerian Kelautan dan Perikanan Eko Susilo serta Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih. Politeknik KP Sorong mendukung program arah kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan 2020-202 mewujudkan transformasi digital sector perikanan. Upaya mendukung mewujudkan arah kebijakan tersebut Politeknik 11 KP Sorong memperoleh perangkat aplikasi laut nusantara yang diserahkan kepada 42 taruna, 65 nelayan, dan 13 penyuluh. C. Pendampingan Pengabdian Masyarakat : Pemahaman dan Peningkatan Kemampuan Penggunaan Teknologi Informasi. Nelayan yang telah diberikan sosialisasi dan pelatihan teknologi sistem informasi berupa pengenalan email, social media, e-commerce, dan video confrence pada tanggal 16 Juni 2020 diberikan pendampingan untuk dapat lebih memahirkan, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan menggunakan teknologi sistem informasi. Pendampingan dipimpin langsung oleh kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dr. Ismail. Pendampingan bagi nelayan dilakukan selama 3 kali kegiatan yang berlangsung dengan cara mengunjungi kelompok nelayan di wilayah masingmasing Bersama penyuluh wilayah dan tim pengabdian masyarakat. Pendampingan pertama memberikan praktik ulang pembuatan email dan memastikan semua peserta memiliki email. Pendampingan kedua dilakukan selang beberapa hari dengan materi pembuatan social media facebook. Nelayan diberikan pemahaman penggunaan social media sebagai konten positif untuk sarana komunikasi dan jual beli. Pendampingan ketiga dilakukan pembuatan akun zoom. Pembuatan akun zoom ini sebagai bagian dari transfer pengetahuan dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong kepada nelayan untuk kegiatan pengabdian masyarakat berikutnya maupun dari pihak lain untuk kemajuan nelayan perikanan. Pendampingan berakhir hari Sabtu, 04 Juli 2020 dengan memberikan post test aplikasi zoom, sekaligus memberikan kartu perdana bantuan dari telkomsel. Selanjutnya kelompok nelayan memberikan testimoni terkait pengabdian masyarakat yang diberikan oleh Politeknik KP Sorong. Pendampingan ditutup oleh Kepala Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat, arahan dalam penutupan nelayan diharapkan mampu mengadopsi teknologi untuk meningkatkan produktivitas terutama di masa pandemi.
Survey Awal 


Pelaksanaan Kegiatan




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peduli Lingkungan, Awardee Pertamina Foundation Lakukan Pengambilan Sampah di Pantai Boswesen

  Awardee Pertamina Foundation beserta Korps Alumni Apsor-Poltek KP Sorong ikut serta dalam mendukung salah program Pejabat Wali Kota Sorong dalam hal kebersihan yang bertempat di pantai Boswesen, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Jum’at (29/09/2023). Kegiatan bersih pantai ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 WIT sampai 11.00 WIT dengan melibatkan Pejabat Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, SH, MPA. Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong Daniel Heintje Ndahawali, S.Pi, M.Si mengatakan kegiatan kebersihan sampah ini merupakan salah satu dari program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan yaitu Gerakan Bulan Cinta Laut yaitu yang berfokus pada pembersihan sampah pesisir dan laut dari sampah plastik dan sejenisnya karena kebersihan pesisir pantai merupakan salah satu bagian dari bagaimana cara kita mempertahankan keberlanjutan dari ekosistem pesisir dan laut. Para Awardee beserta Korps Alumni Apsor-Poltek KP Sorong bersama-sama dalam melakukan kegiatan pembersihan pesisir d

DALIHAN NATOLU, FALSAFAH PEMERSATU ORANG BATAK

Dalihan Natolu  adalah satuan tungku tempat memasak yang terdiri dari tiga batu. Pada zamannya, kebiasaan masyarakat Batak memasak di atas tiga tumpukan batu, dengan bahan bakar kayu. Tiga tungku itu, dalam bahasa Batak disebut dalihan. Falsafah dalihan natolu  paopat sihal-sihal dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak. Tungku merupakan bagian peralatan rumah yang sangat vital. Karena menyangkut kebutuhan hidup anggota keluarga, digunakan untuk memasak makanan dan minuman yang terkait dengan kebutuhan untuk hidup. Dalam prakteknya, kalau memasak di atas dalihan natolu , kadang-kadang ada ketimpangan karena bentuk batu ataupun bentuk periuk. Untuk mensejajarkannya, digunakan benda lain untuk mengganjal. Dalam bahasa Batak, benda itu disebut Sihal-sihal. Apabila sudah pas letaknya, maka siap untuk memasak.  Ompunta naparjolo martungkot salagunde. Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi . Umpasa itu sangat relevan dengan falsaf

Dorong Putra Daerah Manfaatkan Sekolah Gratis

Sorong, Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) melalui Plt. Kepala Badan Riset dan SDM KP, Dr. Kusdiantoro, M.Sc mendorong putra-putri daerah Papua manfaatkan peluang pendidikan gratis yang ada di Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sorong dan Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Sorong. Sebab 60 persen taruna-taruni kesua sekolah tersebut diprioritaskan bagi putra-putri daerah secara gratis. “60 persen peluang di sini didedikasikan kepada anak pelaku utama kegiatan di bidang kelautan perikanan. Terutama untuk anak nelayan, budidaya, pengelola, pemasaran dan seluruh anak anak yang orang tuanya memang menggeluti pekerjaan di bidang kelautan perikanan. Ini kesempatan besar bagi masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk bisa mendapatkan kesempatan pendidikan tanpa membayar,” ujar Kusdiantoro saat melakukan kunjungan ke kampus Poltek KP Sorong. Terobosan menariknya adalah bagaimana SUPM dan Poltek KP sudah memberikan kesempatan yang besar juga untuk putra-putri daerah di pulau