Langsung ke konten utama

Focus Group Discussion : Pengembangan Desa Inovasi di Pulau Ram " Desa berinovasi desa sejahtera"

FGD Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Senin, 29 Maret 2021

Penulis:

Dr. Ismail, S.Pi.,M.Si
(Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong)

Terkini.id, Sorong- Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong melalui Pusat Pengabdian kepada Masyarakat menyelenggarakan Focus Group discussion Desa Inovasi. Senin 29 Maret 2021.

Desa Inovasi merupakan program yang diinisiasi oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberdayakan  dan mendorong pemangku kepentingan desa untuk membangun budaya inovasi berbasis kelautan dan perikanan dalam mengelola sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat. Pemilihan desa inovasi oleh Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong dilakukan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Nomor 6/Per-BRSDM/2020 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Desa Inovasi/Desa Mitra.

Upaya mendapatkan gambaran potensi maupun kendala yang ada desa dilakukan focus group discussion pertama. Focus Group Discussion  (FGD) ini melibatkan penduduk Pulau Ram  dengan berbagai profesi dan elemen seperti pengolah hasil perikanan, penangkap ikan, tokoh agama, tokoh pemuda, dan aparatur pemerintah.

Pelaksanaan Focus Group Discussion  dibuka oleh Direktur Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Dra. Hj. Endang Gunaisah,M.Si melalui media digital meeting. Direktur dalam arahannya sekaligus membuka acara secara resmi memberikan informasi bahwa pada Rencana Jangka Menengah Kementerian KKP 2020- 2024 salah satu targetnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program desa inovasi. Politeknik sebagai salah satu UPT BRSDM KP mempunyai tugas mendorong pemangku wilayah untuk mendorong budaya inovasi berbasis kelautan dan perikanan melalui desa inovasi. Direktur juga menambahkan dengan dipilihnya Pulau Ram maka elemen-elemen yang ada di Pulau Ram bisa saling bahu membahu untuk mensukseskan program desa inovasi tersebut. Hadir dalam kesempatan tersebut Lurah Kelurahan Pulau Ram, Bapak Jhonny Safkafur.

Acara FGD di fasilitatori oleh Dosen Pengabdi Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong dengan Koordinator Dr. Ismail,S.Pi.M.Si.  Tim pengabdi sebagai fasilitator bertugas memandu, mendengar, mengamati,dan menganalisa jalannya diskusi sehingga terarah dan sesuai dengan topik yang telah ditentukan. Panitia kegiatan membagi peserta FGD dengan 3 kelompok yang setiap kelompok didampingi oleh fasilitator.

Fasilitator memantik diskusi para peserta

Fasilitator memantik diskusi dengan baik sehingga mengudang para peserta untuk berdiskusi sehingga masyarakat dapat menemu kenali potensi kawasannya dan menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraannya. Hasil diskusi dipaparkan oleh masing-masing kelompok untuk diberikan masukan-masukan oleh kelompok lain. Diskusi disajikan dengan mengelola partisipasi warga untuk berperan lebih banyak dalam kegiatan tersebut.

Para peserta mempresentasikan hasil diskusinya


Pada kesempatan FGD tersebut juga penyuluh memberikan solusi atas permasalahan asuransi nelayan. Penyuluh perikanan memaparkan pentingnya asuransi nelayan bagi pelaku usaha perikanan untuk mencover risiko dalam menjalankan aktivitasnya. Penyuluh menambahkan proses keikutsertaan dalam asuransi dan peran Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong nelayan sejahtera.

Kegiatan FGD ditutup oleh Wakil Direktur I bidang Akademik, Muhamad Ali Ulat,S.Pi.,M.Si. Arahan dalam penutupan disampaiakan bahwa Politeknik berupaya menyelesaikan permasalahan-permasalahan dan akan memberikan solusi dengan menggandeng stake holder yang ada di Kota Sorong. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama.

Flyer Kegiatan FGD











Komentar

Postingan populer dari blog ini

DALIHAN NATOLU, FALSAFAH PEMERSATU ORANG BATAK

Dalihan Natolu  adalah satuan tungku tempat memasak yang terdiri dari tiga batu. Pada zamannya, kebiasaan masyarakat Batak memasak di atas tiga tumpukan batu, dengan bahan bakar kayu. Tiga tungku itu, dalam bahasa Batak disebut dalihan. Falsafah dalihan natolu  paopat sihal-sihal dimaknakan sebagai kebersamaan yang cukup adil dalam kehidupan masyarakat Batak. Tungku merupakan bagian peralatan rumah yang sangat vital. Karena menyangkut kebutuhan hidup anggota keluarga, digunakan untuk memasak makanan dan minuman yang terkait dengan kebutuhan untuk hidup. Dalam prakteknya, kalau memasak di atas dalihan natolu , kadang-kadang ada ketimpangan karena bentuk batu ataupun bentuk periuk. Untuk mensejajarkannya, digunakan benda lain untuk mengganjal. Dalam bahasa Batak, benda itu disebut Sihal-sihal. Apabila sudah pas letaknya, maka siap untuk memasak.  Ompunta naparjolo martungkot salagunde. Adat napinungka ni naparjolo sipaihut-ihut on ni na parpudi . Umpasa itu sangat relevan...

Sobat Bumi Lakukan Aksi Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Bagi Anak Dini Usia Di Pulau Raam, Kota Sorong

  JurnalPost.com  – Awardee Beasiswa Pertamina Foundation kembali melakukan aksi peduli lingkungan hidup pada Senin (13/06/2022) di Pulau Raam, Distrik Sorong Kepulauan, Kota sorong Papua Barat. Aksi peduli lingkungan ini mengangkat tema “Laut Ku Masa Depan Ku” Aksi yang diinisiasi oleh Sobat Bumi (Sobi) ini berkolaborasi dengan dosen pengabdi Politeknik KP Sorong dan Albacore Diving Club (ADC). Kolaborasi peduli lingkungan dalam rangka memperingati tiga hari peringatan internasional terkait harmonisasi manusia dengan lingkungannya. Hari tersebut adalah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 05 Juni,  Hari Laut Sedunia yang diperingati setiap tanggal 08 Juni, dan Hari Konvensi Bonn yang diperingati setiap tanggal 23 Juni. Kegiatan dipusatkan di dua tempat. Tempat pertama sekaligus pembukaan acara dilangsungkan di PAUD Pelangi Kasih 3. Acara diawali pengantar oleh koordinator Beasiswa Pertamina Foundation Politeknik KP Sorong, pesan yang disampaikan ...

Sobat Bumi Lakukan Aksi Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Hidup Bagi Anak Dini Usia Di Pulau Raam, Kota Sorong

  JurnalPost.com  – Awardee Beasiswa Pertamina Foundation kembali melakukan aksi peduli lingkungan hidup pada Senin (13/06/2022) di Pulau Raam, Distrik Sorong Kepulauan, Kota sorong Papua Barat. Aksi peduli lingkungan ini mengangkat tema “Laut Ku Masa Depan Ku” Aksi yang diinisiasi oleh Sobat Bumi (Sobi) ini berkolaborasi dengan dosen pengabdi Politeknik KP Sorong dan Albacore Diving Club (ADC). Kolaborasi peduli lingkungan dalam rangka memperingati tiga hari peringatan internasional terkait harmonisasi manusia dengan lingkungannya. Hari tersebut adalah Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 05 Juni,  Hari Laut Sedunia yang diperingati setiap tanggal 08 Juni, dan Hari Konvensi Bonn yang diperingati setiap tanggal 23 Juni. Kegiatan dipusatkan di dua tempat. Tempat pertama sekaligus pembukaan acara dilangsungkan di PAUD Pelangi Kasih 3. Acara diawali pengantar oleh koordinator Beasiswa Pertamina Foundation Politeknik KP Sorong, pesan yang disampaikan ...